Mengucapkan " GONG XI FAT CHOI " Semoga ditahun baru ini dapat menjadi lebih baik....
09 Oktober 2009
Jam Gempa dan Nomor Ayat Quran Kok (Tidak) Cocok?
Pertanyaan
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Mohon pencerahan dari ustadz tentang ramainya SMS tentang kecocokan antara jam terjadinya gempa dengan nomor ayat Quran yang kelihatan ada keterkaitannya. Pertanyaannya : apakah hal ini bisa diterima atau hanya kebetulan saja. Dan bolehkah kita mempercayai hal-hal seperti ini?
Terima kasih atas jawabannya.
Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Jawaban:
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kita harus mendoakan para korban dan keluarganya agar tabah menjalani cobaan dari Allah. Kita juga harus mengambil banyak pelajaran dari musibah gempa di Padang dan Sumatera umumnya. Pasti ada banyak hikmah di balik peristiwa itu. Kita yakin bahwa tiap kejadian pasti tidak lepas dari qadha' dan qadar dari Allah SWT.
Tapi mengait-ngaitkan jam kejadian gempa dengan nomor dan ayat Quran, rasanya aneh. Saya memang berkali-kali menerima pertanyaan serupa, baik lewat SMS, email, atau pun pertanyaan langsung.
Jawaban singkatnya hal itu tidak benar dan tidak ada hubungannya. Hanya orang yang kurang wawasan dan pengetahuan dengan ilmu-ilmu Al-Quran yang mudah terjebak dengan otak-atik angka ayat dan surat di Quran.
Mengapa saya katakan demikian?
Sederhana saja, karena ternyata penomoran surat dan ayat di Al-Quran bukan ditetapkan langsung dari langit, alias bukan atas ketetapan dari Allah. Penomoran itu dilakukan oleh manusia, tentu para ulama Quran. Tetapi yang jelas kalau penomoran itu dilakukan manusia, maka nomor-nomor kode surat dan ayat itu buan termasuk wahyu dari Allah. Sebagaimana perbedaan penulisan teks Al-Quran di sekian banyak mushaf yang pasti berbeda jumlah halamannya. Jadi bukan firman Allah.
Lafadz Al-Quran itu memang dari Allah, tetapi penomoran surat dan ayat hanya buatan manusia, meski tetap berdasarkan petunjuk dari Rasulullah SAW. Tetapi penomoran itu tidak baku, sangat mungkin berbeda dan bervariasi.
Jadi sangat tidak relevan kalau dikaitkan dengan jam kejadian Gempa di Padang yang katanya terjadi jam 17.16. Kebetulan saja kalau kita buka Al-Quran pada surat yang ke-17 ayat ke-16, kita akan dapati terjemahannya sbb):
“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.”
Oleh mereka yang kurang paham, ayat yang bercerita tentang penghancuran suatu negeri ini ternyata dikait-kaitkan dengan gempa di Padang. Hanya lantaran nomor ayat dan suratnya cocok dengan jam kejadiannya, yaitu jam 17:16. Hmm, kok lucu ya? Kok bisa-bisanya nomor ayat dikait-kaitkan dengan jam kejadian gempa?
Kemudian, terjadi ladi gempa susulan di tempat yang sama. Konon katanya terjadi pada jam 17.58. Kalau kita buka surat ke-17, Al Israa’ ayat 58, kita akan menemukan terjemahanannya sbb :
“Tak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuz).”
Wah, kok kayak kebetulan ya, kok ngepas sekali ayat itu dengan jam kejadian gempa susulan? Kira-kira begitu kita diajak berpikir. Apalagi masih ditambah dengan info yang berikutnya :
Yang tambah bikin penasaran, esoknya terjadi gempa lain, kali ini di di Jambi. Konon kejadiannya pada pukul 8.52. Surat ke-8 itu adalah Surat Al Anfaa. Kalau kita buka ayat nomor 52, terjemahannya sbb :
“(Keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Amat Keras siksaan-Nya.”
Tidak Nyambung
Jawaban saya tetap bahwa intinya hal itu tidak benar. Malahan sangat tidak benar Kenapa? Ada banyak ketidak-sesuaian dan ketidak-sambungan logika meski terasa sangat dipaksakan.
Bukti sederhana ketida-nyambungnya adalah ketika kita bandingakn dengan sejarah gempa lain di negeri kita. Ambillah contoh gempa di Yogya 27 Mei 2006 yang terjadi jam 05.55 pagi. Coba buka ayat Quran surat ke-5 (Al-Maidah) ayat 55, apa isinya?
إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آمَنُواْ الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاَةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ
Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan salat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah).
Tidak nyambung kan? Tidak ada kaitannya dengan gempa-gempaan atau musibah atau hal-hal sejenis. Alih-alih bicara gempa, ayat di atas malah bicara tentang sistem kepemimpinan. Mana gempanya?
Kita buktikan lagi dengan Gempa dan Tsunami di Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004. Dalam catatan kejadiannya tepat pada pukul 7:58. Coba buka surat ketujuh yaitu Al-A'raf ayat 58, apa isinya?
وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهُ بِإِذْنِ رَبِّهِ وَالَّذِي خَبُثَ لاَ يَخْرُجُ إِلاَّ نَكِدًا كَذَلِكَ نُصَرِّفُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَشْكُرُونَ
Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.
Sekali lagi, mana gempanya? Mana mushibahnya? Mana adzabnya? Nggak ada tuh. Ayat ini sama sekali tidak menyebut-nyebut gempa atau mushibah. Jadi memang tidak ada kaitannya.
Ada begitu banyak ketidak-sesuaian, ketidak-sambungan, dan juga pemaksaan atas sebuah logika yang tidak nyambung. Apalagi kalau kita mau telaah lebih dalam lagi, maka akan semakin tidak nyambung.
Coba kita lihat fakta-fakta berikut ini :
Pertama : Al-Quran Tidak Mengenal Penghitungan Jam
Sistem penghitungan waktu yang dikenal Al-Quran hanya penghitungan hari, bulan dan tahun. Misalnya :
* Al-Quran menyebut hari Jumat (QS. Al-Jumuah : 9), hari Sabtu (QS. Al-Baqarah : 65)
* Al-Quran menyebut nama bulan Ramadhan (QS. Al-Baqarah : 185).
* Quran juga menyebut lama waktu dengan hitungan bulan, seperti pada penangguhan orang yang meng-ila' istrinya, yaitu selama 4 bulan, sebagaimana disebutkan dalam Al-Baqarah : 226.
* Juga masa 'iddah wanita yang ditinggal mati suaminya, yaitu selama 4 bulan 10 hari, sebgaimana disebutkan dalam Al-Baqarah : 234). Sedangkan yang sudah menopuse masanya adalah 3 bulan, seperti disebutkan dalam At-Thalaq ayat 4.
* Demikian hukuman diyat salah satunya berpuasa 2 bulan berturut-turut sebagaimana disebutkan dalam Al-Nisa' ayat 92.
* Menyusui dan menyapih bayi selama 30 bulan, sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Ahqaf ayat 15.
* Malam Qadar itu lebih baik dari 1.000 bulan (Qs. Al-Qadr : 3)
* Al-Quran bercerita tentang orang yang ingin diberi umur 1.000 tahun (QS. Al-Baqarah : 96)
* Masa penyusuan anak idealnya 2 tahun (QS. Al-Baqarah : 233)
* Orang yang hampir meninggal berwasiat untuk memberi nafkah kepada istri untuk 1 tahun lamanya (QS. Al-Baqarah : 240)
* Allah mematikan orang selama 100 tahun kemudian menghidupkannya (QS. Al-Baqarah : 259)
* Allah menyesatkan orang yahudi sehingga berputar-putar kebingungan di muka bumi selama 40 tahun (QS. Al-Maidah : 26)
* Nabi Yusuf menyarankan untuk bertanam selama 7 tahun karena akan datang masa paceklik selama 7 tahun (QS. Yusuf : 47-48)
* Ashhabbul Kahfi ditidurkan selama 300 tahun plus 9 tahun (QS. AL-Kahfi : 25)
* Usia Nabi Muh alaihissalam adalah 1.000 tahun kurang 50 tahun (QS. Al-Ankabut : 14)
* Sehari di sisi Allah seperti 1.000 tahun dalam perhitungan kita (QS. As-Sajdah : 5)
* Malaikat-malaikat dan Jibril naik kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya 50.000 tahun. (QS. Al-Ma'arij :4)
Tapi tidak pernah sekali pun Al-Quran menyebut-nyebut ukuran waktu dengan format jam. Kenapa?
Mudah saya, karena sistem penghitungan waktu dengan jam yang kita gunakan saat ini, hanya buatan manusia. Berlakunya hanya berlaku di zaman kita ini saja.
Pada saat Al-Quran diturunkan 14 abad yang lalu, manusia belum mengenal pembagian waktu yang sehari 24 jam. Di satu sisi, Al-Quran adalah kitab yang abadi, sementara penggunaan sistem waktu dan jam akan selalu berubah. Bagaimana mungkin Al-Quran menyimpan pesan yang hanya dikhususkan untuk satu zaman saja?
Di masa mendatang boleh jadi kita akan meninggalkan sistem penghitugan jam yang sekarang ini dengan sitem yang lain. Kalau sehari sekarang ini kita hitung menjadi 24 jam, boleh jadi kapan-kapan kita buat menjadi 100 jam dengan ukuran sama yaitu sehari semalam.
Atau boleh jadi kita akan menggunakan sistem jam bintang (baca:stardate) seperti yang diperkenalkan dalam serial film StarTrek. Kalau pakai stardate, gempa di Padang yang jam 17:16 itu adalah -313252.8234398783. Masih minus karena stardate baru akan dimulai pada 1 Januari tahun 2323.
Lalu siapa yang menetapkan bahwa satu hari terdiri dari 24 jam, 1 jam terdiri dari 60 menit, dan 1 menit terdiri dari 60 detik? Yang pasti ketentuan itu tidak datang dari langit sebagai wahyu. Konon besaran itu diambil dari peradaban Babylonia yang mengenal sistem penghitungan sexagesimal yang berbasis angka (60). Sedangkan istilah `jam` konon sudah digunakan oleh peradaban Mesir kuno sebagai 1/24 dari mean matahari.
Yang jadi pertanyaan, apakah Al-Quran mengakui hitungan-hitungan itu lalu menyelipkan informasi di sela-sela nomor ayat? Kok jadi mirip film X-files?
Kedua : Jam Kita Adalah Jam Politis
Selain Al-Quran tidak mengenal penghitungan waktu dengan jam, pada dasarnya sistem jam yang kita gunakan ini bersifat politis. Gempa di Padang itu hanya dianggap terjadi pada jam 17:16 kalau menurut hitungan waktu Indonesia Bagian Barat. Karena Padang itu terdapat di wilayah NKRI.
Tapi seandainya -ini hanya seandainya- kota Padang itu bukan bagian dari Negara Indonesia, tentu gempa tidak terjadi pada jam 17:16, tetapi bisa saja malah jam 18:16 atau jam 16:16. Semua tergantung kebijakan pemerintahannya.
Kok gitu?
Ya memang begitu. Mari kita buat pengandaian. Seandainya kota Padang itu bagian dari Singapura, maka kejadian gempa itu pastinya bukan jam 17:16, tetapi jam 18:16. Sebab meski letaknya lebih di Barat dari Jakarta, tapi secara kebijakan Pemerintah Singapura menetapkan jam mereka lebih dulu dari Indonesia. Kalau Jakarta atau WIB itu GMT+7, ternyata Singapura malah GMT+8.
Padahal posisi Singapura lebih ke Barat dibandingkan Jakarta. Seharusnya Jakarta lebih dulu dari Singapura. Tapi sekali lagi karena ini hanya urusan politis dua negara yang beda pemerintahan, maka akhirnya Singapura yang lebih dekat ke kota Padang malah punya jam yang lebih dulu dari jam Jakarta.
Jadi angka 17:16 yang katanya merupakan surat ke-17 ayat ke-16, kalau dikait-kaitkan dengan jam kejadian gempa Padang, tentu 100% dusta, hanyalah ilusi, hayal, dan tidak tepat. Kenapa? Karena penetapan hitungan jam itu bersifat nisbi.
Salah satu bukti bahwa penetapan jam itu semata-mata politis adalah kalau kita berada di negeri sub-tropis. Setiap ganti musim baik dari musim panas ke musim dingin atau sebaliknya, pemerintah punya kebijakan untuk mengubah atau melompat jam secara massal. Yang tadinya jam 07.00 pagi, secara massal di bawah perintah penguasa, rakyat diminta mengubah jamnya jadi jam 08.00. Heboh kan?
Konon sejarah gonta-ganti jam ini belum lama. Awalnya dimulai pada saat krisis minyak pada tahun 1970-an. Waktu krisis minyak tersebut, harga minyak menjadi berlipat ganda dan minyak pun menjadi barang langka. Berhubung minyak diperlukan untuk seluruh industri dan berbagai keperluan sehari-hari lainnya, pemerintah Swiss (dan beberapa negara Eropa lainnya, kalau nggak salah) memutuskan memajukan satu jam.
Dengan cara itu berarti negara ini menghemat satu jam pemakaian minyak, lantaran satu jam dianggap hilang. Jadi kalau ditetapkan pada tanggal sekian waktu dimajukan satu jam pada jam 12 malam, pada waktu jam menunjukkan 24.00, semua jam dimajukan menjadi jam 01.00. Ini artinya waktu antara 24.00-01.00 tidak eksis alias hilang.
Tapi kemudian `hilang`-nya waktu ini pun diganti pada waktu pergantian jam di musim dingin, dengan diundurnya waktu selama satu jam. Artinya kalau tanggal X harus ganti waktu musim dingin pada jam 12 malam, sewaktu jam menunjukkan pukul 24.00, seluruh jam diundur menjadi 23.00. Artinya waktu 23.00-24.00 berulang dua kali, dua jam. Impas kan. Ribet ya?
Tapi intinya saya cuma mau bilang bahwa penghitungan jam itu sangat nisbi dan sangat politis. Tidak layak Al-Quran memberi informasi berdasark kebijakan politis sebuah pemerintahan.
Ketiga : Sistem Penomoran Ayat Quran Cuma Ijtihad Manusia
Lafadz Al-Quran memang dari Allah SWT yang sampai kepada kita sepanjang 14 abad dengan proses periwayatan yang mutawatir. Tetapi urusan penomoran ayat-ayatnya ternyata tidak merupakan ketetapan dari Allah SWT.
Karena itulah kita menemukan para ulama berbeda pendapat dalam menetapkan jumlah total ayat Al-Quran. Ternyata jumlahnya yang konon 6.666 ayat itu malah tidak ada rujukannya. Cobalah iseng-iseng ambil kalkulator lalu jumlahkan semua ayat yang ada di 114 surat, hasilnya pasti bukan 6.666.
Lho kok?
Nah, biar mudahnya silahkan baca tulisan saya sebelumnya tentang perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang jumlah total ayat Al-quran, silahkan klik di link ini.
Perbedaan dalam menghitung jumlah ayat ini sama sekali tidak menodai Al-Quran. Kasusnya sama dengan perbedaan jumlah halaman mushaf dari berbagai versi percetakan. Ada mushfah yang tipis dan sedikit mengandung halaman, tapi juga ada mushfah yang tebal dan mengandung banyak halaman.
Yang membedakanya adalah ukuran font, jenis dan tata letak (lay out) halaman mushaf. Tidak ada ketetapan dari Nabi SAW bahwa Al-Quran itu harus dicetak dengan jumlah halaman tertentu.
Lalu apa kaitannya dengan tema yang kita sedang bahas?
Kaitannya adalah bahwa nomor ayat itu juga bersifat nisbi. Kalau angka jam digital menyebutkan 17:16, lalu dianggap itu merupakan kode isyarat nomor surat dan ayat di Al-Quran, maka nomor itu mau menggunakan versi yang mana?
Kalau pakai mushaf yang umumnya kita pakai memang barangkali ada kebetulannya untuk cocok, tetapi kita harus ingat bahwa ada berjuta jenis dan versi mushaf di dunia ini, dimana nomor surat dan ayat 17:16 belum tentu terkait dengan musibah gempa.
Keempat : Al-Quran Bukan Buku BMG
Al-Quran sejak awal diturunkan tidak pernah disebutkan mengandung informasi dunia teknologi. Apalagi hanya dikaitkan dengan nomor-nomor surat atau nomor-nomor ayat di dalamnya. Nomor-nomor itu 100% buatan manusia, sama sekali tidak datang dari Allah SWT. Jadi kalau dipercayai sebagai bagian dari wahyu, sungguh sebuah kekeliruan yang fatal.
Memang benar bahwa Al-Quran adalah kitab petunjuk, tetapi tentu saja bukan petunjuk yang terkait dengan hal-hal teknis. Kita tidak akan menemukan tatacara membangun gedung, membikin mobil, menangkap ikan, menanam padi di sawah, atau mengetahui kapan terjadi bencana alam. Jelas sekali Al-Quran tidak diturunkan untuk kebutuhan seperti itu.
Kalau Al-Quran diyakini sebagai buku referensi teknologi, berarti kita secara tidak langsung telah menuduh Nabi Muhammad SAW telah zalim atau tidak mengerti Al-Quran.
Kok gitu?
Ya, karena Nabi Muhammad SAW sebagai nabi yang sah ditugaskan untuk menjelaskan isi Al-Quran, bahkan disebutkan bahwa beliau adalah Al-Quran yang berjalan. Kalau di dalam Al-Quran itu ada info tentang kapan terjadi bencana alam, lalu Nabi SAW diam saja tidak bilang apa-apa, berarti Nabi SAW itu zalim, karena tidak memberikan peringatan dini. Itu kalau kita anggap Nabi SAW tahu semua isi Al-Quran.
Tapi kalau kita bilang bahwa Nabi SAW tidak tahu ada informasi seperti itu di dalam Al-Quran, maka kita juga telah menuduh yang salah kepada beliau. Masak ada info tentang gempa di dalam Al-Quran, Nabi SAW malah tidak tahu? Lalu buat apa jadi nabi? Nabi kok tidak tahu info dalam Al-Quran?
Lebih parah lagi, kenapa Allah SWT terkesan `menyembunyikan` info akan terjadi gempa di dalam Al-Quran? Apakah Al-Quran itu merupakan buku teka-teki? Apakah kita disuruh untuk bermain puzzle dengan nomor ayat Quran? Untuk itukah Quran diturunkan?
Betapa naifnya kalau memang begitu. Quran kitab yang agung itu ternyata tidak lebih hanya dijadikan buku teka-teki yang angka di dalamnya diotak-atik, mirip orang kecanduan judi buntut.
Astaghfirullahal-Adzhiem.
Jadi kesimpulannya, informasi bahwa ayat Al-Quran mengandung misteri terselubung yang berupa data-data akan terjadi gempa tidak lain hanyalah klenik abad 21 yang dimainkan oleh mereka yang bermental Bani Israil, karena tidak lebih dari sekedar asathir (dongeng), levelnya sederajat dengan kisah-kisah israiliyat versi yahudi laknatullahi alaihim. Sayangnya, banyak juga yang terkecoh dengan ilusi model beginian.
Kepercayaan semacam itu sama sekali tidak memberikan nilai tambah apa pun buat Al-Quran. Malah sebaliknya, Quran jadi direndahkan selevel dengan kitab primbon atau mujarobat. Naudzu billah tsumma nauzdu billah.
Wallahu a'lam bishshawab, wasalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
19 September 2009
1 Syawal 1430 H
Meskipun begitu, kita pun bergembira karena teringat akan janji Allah SWT untuk orang yang beribadah Ramadhan dengan baik berupa janji ampunan dosa.
Sehingga, kita dikembalikan seperti bayi yang baru dilahirkan. Itu pula sebabnya mengapa takbir, tahlil, tasbih dan tahmid kita gemakan dari selepas Maghrib ini hingga besok...
Selama bulan Ramadhan kita semua mendadak sholeh,..kalau dibulan lain..tidak pernah menginjakkan kaki kemasjid untuk sholat berjamaah..dibulan suci ini kita tidak pernah ketinggalan melaksanakan solat isya' dan tarawih berjamaah..
Dengan berakhirnya bulan suci Ramadhan bukan berakhir pula semangat keislaman kita. Tetapi justru marilah kita jadikan Ramadhan sebagai titik tolak untuk melakukan perbaikan diri, keluarga, masyarakat dan bangsa...
Akhirnya marilah kita sambut 1 Syawal 1430 H...
Minal aidin walfaizin mohon maaf lahir dan bathin.
taqobballahu minkum...minna waminkum taqobbal yaa kariim..
12 September 2009
Penetapan 1 Syawal 1430 H.
1. Ijtimak menjelang Syawwal 1430 H terjadi pada hari Sabtu tanggal 19 September 2009 M pukul 01:45:36 WIB.
2. Tinggi Hilal pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta ( φ = -07° 48′ dan λ = 110° 21′ BT ) = +05° 48′ 22″ (hilal sudah wujud) dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam Hilal di atas ufuk.
3. Berdasarkan hasil hisab tersebut maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengumumkan bahwa 1 Syawwal 1430 H jatuh pada hari Ahad tanggal 20
September 2009 M.
Informasi selengkapnya silakan download di alamat link:
http://www.muhammadiyah.or.id/downloads/MAKLUMAT_RAMADHAN_1430.PDF
Minal aidin wal faizin mohon maaf lahir dan bathin...
23 Agustus 2009
Khutbah Rasulullah Menjelang Ramadhan.
Wahai manusia..!
Sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah yang membawah berkah, rahmat dan maghfirah; bulan yang paling mulia disisi Allah. Hari-harinya paling utama. Malam-malamnya paling utama. Jam demi jamnya paling utama. Inilah bulan ketika kalian diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya.
Pada bulan ini nafas-nafas kalian menjadi tasbih, tidur kalian ibadah, amal-amal kalian diterima dan do'a-do'a kalian diijabah. Bermohonlah kepada Allah, Tuhan kalian, dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Dia membimbing kalian untuk melakukan shaum dan membaca Kitab-Nya. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah pada bulan agung ini....
Bersedekahlah kepada kamu fakir dan miskin. Muliakanlah orang tua. Sayangilah yang muda. Sambungkanlah tali persaudaraan. Jagalah lidah. Tahanlah pandangan dari apa yang tidak halal kalian pandang. Peliharalah pendengaran dari apa yang tidak halal kalian dengar...
Bertobatlah kepada Allah dari dosa-dosa. Angkatlah tangan-tangan kalian untuk berdoa pada waktu shalat. Itulah saat-sata yang paling utama ketika Allah 'Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.
Wahai manusia..
Sesungguhnya diri kalian tergadai karena amal-amal kalian. Karena itu, bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggung kalian berat karena beban(dosa). Karena itu, ringankanlah dengan memperpanjang sujud.
Ketahuilah! Allah swt, bersumpah dengan segala kebesaran-Nya, bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan-Nya.
Wahai manusia..!
Siapa diantara kalian memberi buka kepada orang-orang Mukmin yang berpuasa pada bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia beri ampunan atas dosa-dosa yang lalu...
Jagalah diri kalian dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma.
Jagalah diri kalian dari api neraka walapun dengan seteguk air.
Wahai manusia.!
Siapa yang membaguskan akhlaknya pada bulan ini, ia akan berhasil melewati sirath al-mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai/pembantu) pada bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya pada hari Kiamat. Siapa saja menahan kejelekan pada bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Siapa saja yang memuliakan anak yatim pada bulan ini, Allah akan memuliakannya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Siapa saja yang menyambung tali silaturahmi pada bulan ini, Allah akan menghubungkannya dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Siapa saja memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Siapa saja yang melakukan shalat sunnah pada bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Siapa saja yang melakukan shalat fardhu, baginya pahala seperti melakukan 70 shalat fardhu pada bulan lain. Siapa saja yang memperbanyak shalawat kepadaku pada bulan ini, Allah akan memperberat timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Siapa saja pada bulan ini membaca satu ayat al-Quran, pahalanya sama seperti mengkhatamkan al-Quran pada bulan yang lain..
Wahai manusia..!
Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagi kalian. Karena itu, mintalah kepada Tuhan kalian agar tidak pernah menutupkannya bagi kalian.
Sesungguhnya pintu-pintu neraka tertutup...Karena itu, mohonlah kepada Tuhan kalian untuk tidak pernah membukakanya bagi kalian.
Sesungguhnya setan-setan terbelenggu. Karena itu, mintalah agar mereka tak lagi pernah menguasai kalian...
Wahai manusia..!
Sesungguhnya kalian akan dinaungi oleh bulan yang senantiaasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang didalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyam pada malam harinya suatu tathawwu'.
Siapa saja yang mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu amal kebajikan didalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu didalam bulan yang lain.
Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalnya surga. Ramadhan itu adalah bulan memberi ertolongan dan bulan Allah memberikan rezeki kepada Mukmin di dalamnya..
Siapa saja yang memberikan makanan berbuka kepada seseorang yang berpuasa, yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikitpun berkurang..
Dialah bulan yang permulaan rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka..
Karena itu perbanyaklah empat perkara pada bulan ramadhan: dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhan kalian; dua perkara lagi yang sangat kalian butuhkan. Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampunan kepada-Nya. Dua perkara yang sangat kalian butuhkan ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka.
Siapa saja yang memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Nya, dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya. sehingga dia masuk ke dalam surga[HR Ibnu Khuzaimah]
20 Agustus 2009
Marhaban ya Ramadhan...
Alhamdulillah tanpa terasa kita akan memasuki bulan Ramadhan. Bulan yang didalamnya terdapat keagungan dan keberkahan.
Kita semua disibukkan mempersiapkan kedatangan tamu yang Agung tersebut.
Mempersiapkan diri dalam menyambut Ramadhan dengan sebaik-baiknya adalah amalan yang sangat mulia. Para ulama sholeh terdahulu senantiasa mengkonsentrasikan diri dalam menyambut Ramadhan dengan penuh keseriusan. Rasulullah s.a.w pernah berpesan kepada umuatnya : " Akan segera datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh keberkahan. Allah s.w.t bersama kalian pada bulan itu, maka diturunkan rahmat, diampuni dosa-dosa dan dikabulkan do'a dan permintaan. Allah melihat kalian berlomba-lomba dalam kebaikan, lalu diikutkan bersama kalian malaikat-malaikat. Maka tunjukkanlah kepada Allah kebaikan diri kalian, sesungguhnya orang yang rugi adalah yang tidak mendapat rahmat Allah".
Berikut sebagian sikap2 terpuji yang dilakukan para ulama sholeh yang terdahulu:
1. Dengan Kegembiraan dan kebahagiann.
2. Dengan pengetahuan yang dalam.
3. Dengan Do'a.
4. Dengan tekad dan planning yang matang
1. Dengan kegembiraan dan kebahagiaan.
Mereka selalu berharap datangnya Ramadhan dan ingin segera
menyambutnya dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Yahya bin Abi Katsir
meriwayatkan bahwa orang-orang salaf terdahulu selalu mengucapkan
doa:"Ya Allah sampaikanlah aku dengan selamat ke Ramadhan, selamatkan
Ramadhan untukku dan selamatkan aku hingga selesai Ramadhan". Sampai
kepada Ramadhan adalah kebahagiaan yang luar biasa bagi mereka, karena
pada bulan itu mereka bisa mendapatkan nikmat dan karunia Allah yang
tidak terkira.
2. Dengan pengetahuan yang dalam.
Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib
dilaksanakan oleh setiap muslim. Ibadah puasa mempunyai ketentuan dan
aturan yang harus dipenuhi agar sah dan sempurna. Sesuatu yang menjadi
prasyarat suatu ibadah wajib, maka wajib memenuhinya dan wajib
mempelajarinya. Ilmu tentang ketentuan puasa atau yang sering disebut
dengan fikih puasa merupakan hal yang wajib dipelajari oleh setiap
muslim, minimal tentang hal-hal yang menjadi sah dan tidaknya puasa.
3. Dengan doa
Bulan Ramadhan selain merupakan bulan karunia dan kenikmatan
beribadah, juga merupakan bulan tantangan. Tantangan menahan nafsu
untuk perbuatan jahat, tantangan untuk menggapai kemuliaan malam
lailatul qadar dan tantangan-tantangan lainnya. Keterbatasan manusia
mengharuskannya untuk selalu berdo'a agar optimis melalui bulan Ramadhan.
4. Dengan tekad dan planning yang matang untuk mengisi Ramadhan
Niat dan azam adalah bahasa lain dari planning. Orang-orang soleh
terdahulu selalu merencanakan pengisian bulan Ramadhan dengan cermat
dan optimis. Berapa kali dia akanmengkhatamkan membaca al-Quran,
berapa kali sholat malam, berapa akan bersedekah dan membari makan
orang berpuasa, berapa kali kita menghadiri pengajian dan membaca buku
agama. Itulah planning yang benar mengisi Ramadhan, bukan hanya
sekedar memplaning menu makan dan pakaian kita untuk Ramadhan. Begitu
juga selama Ramadhan kita bertekad untuk bisa meraih taubatun-nasuuha,

19 Agustus 2009
Perokok Bandel
Mohon maaf jika postingan ini menyinggung perasaan rekan-rekan yang perokok..!!.
Mudah-mudahan dengan memasuki bulan puasa ini kita dapat menahan diri, terutama jangan lagi merokok disembarang tempat.
Terlepas ini adalah memang suatu takdir atau apa, yang pasti salah satu artis nyentrik penganjur perbanyak merokok (beliau bisa menghabiskan 3 bungkus rokok kretek perhari) telah mendahului kita...hwa..hwaa..enak tho..mantap tho..I Luv yu full ha..haa...
Inilah Copy paste dari porstingan tersebut:
ANDA PASTI GEMAS, DONGKOL, DAN GERAM, BILA ADA PEROKOK DENGAN SEENAKNYA MEROKOK DI TEMPAT UMUM, PADAHAL ASAP ROKOK MEREKA DAPAT MENGHANCURKAN KESEHATAN ORANG DI SEKITARNYA TERMASUK IBU HAMIL DAN ANAK-ANAK. KASIHAN, KHAN MEREKA YANG MENJADI PEROKOK PASIF, TIDAK MERASAKAN ENAKNYA MEROKOK TETAPI MENDAPATKAN EFEK SAMPING DAN BAHAYA ASAP ROKOK.
JANGANKAN ADA TANDA DILARANG MEROKOK, BAHKAN ATURAN HUKUM YANG MELARANG ORANG MEROKOK DI TEMPAT UMUMPUN DILANGGARNYA. MEREKA INI TERMASUK KELOMPOK “PEROKOK BANDEL” ATAU “PEROKOK SONTOLOYO”.
APA SAJA CIRI-CIRI “PEROKOK BANDEL” ATAU “PEROKOK SONTOLOYO” INI :
1. PENDIDIKAN DAN PENGETAHUANNYA MASIH RENDAH. Kelompok ini masih bisa dimaklumi, karena keterbatasan pendidikan maka pengetahuan dan sikapnyapun seringkali menimbulkan masalah bagi manusia di sekitarnya. Tetapi harus dimaklumi, terhadap kelompok ini maka semua bagian dari masyarakat harus ikut menyadarkan dan memberikan edukasi
2. PENDIDIKAN TINGGI TETAPI PENGETAHUANNYA BURUK. Meskipun sangat jarang tetapi kelompok ini tetap ada. Kelompok “Pintar Bego” ini mungkin masih bisa dimaklumi, tetapi cukup memprihatinkan. Meskipun pendidikannya tinggi tetapi buruknya pengetahuan seringkali menimbulkan masalah bagi manusia di sekitarnya. Terhadap kelompok ini maka semua bagian dari masyarakat harus ikut menyadarkannya, dan seharusnya mungkin lebih mudah dibandingkan kelompok pertama
3. PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGETAHUANNYA BAIK, KEPEDULIANNYA KURANG. Kelompok ini lebih sulit untuk dimaklumi. Dengan pendidikan dan pengetahuan yang tinggi maka tidak akan berarti apapun bila sikap kepeduliannya sangat buruk. Biasanya kelompok ini adalah manusia keras kepala, egois, mau menang sendiri, atensi atau kepedulian terhadap orang lain sangat buruk. Biasanya kelompok ini adalah kelompok manusia dengan gangguan perilaku ringan sampai gangguan perilaku berat seperti psikopat yang beresiko untuk selalu melanggar hukum, etika dan moral yang ada dalam masyarakat. Bila dengan tindakan persuasif tidak bisa ditangani maka, kelompok ini harus ditindak secara hukum.
4. PENDIDIKAN DAN KEPEDULIANNYA MASIH RENDAH. Kelompok ini paling sulit untuk dimaklumi. Biasanya kelompok ini selain sulit untuk diberitahu dan diberi edukasi mereka adalah manusia keras kepala, egois, mau menang sendiri, atensi atau kepedulian terhadap orang lain sangat buruk. Biasanya kelompok ini adalah kelompok manusia dengan gangguan perilaku ringan sampai gangguan perilaku berat seperti psikopat dan beresiko untuk selalu melanggar hukum, etika dan moral yang ada dalam masyarakat. Harus dibutuhkan kesabaran yang lebih dalam menangani kelompok ini. Bila dengan tindakan edukasi dan langkah persuasif tidak bisa ditangani maka, kelompok ini harus ditindak secara hukum.
“PESAN BAGI PEROKOK BANDEL” :
Wahai kaum perokok bandel, sadarlah kaum sekalian. Apakah kamu termasuk salah satu dalam kelompok di atas. Bila kamu masuk kelompok yang terparah, maka tindakan hukum adalah jalan akhir yang bisa menyelesaikan pelanggaran yang kamu lakukan.
17 Agustus 2009
Arti sebuah kemerdekaan
Bulan tersebut merupakan bulan kemerdekaan, kita tahu tanggal 17 Agustus 1945 merupakan titik tolak atau tanggal bangkitnya bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia mempunyai kesempatan untuk mengembangkan diri dalam rangka masa depan yang lebih cerah.
Sudah 64 tahun bangsa Indonesia melewati masa-masa perjuangan mengisi kemerdekaan.
Selama itu mungkin banyak hal yang telah kita alami, suka dan duka dan pasang surut.
Usia 64 tahun bukan usia yang mudah, kalau diibaratkan dengan usia manusia, umur tersebut merupakan usia yang sangat dewasa, bahkan boleh dikatakan sudah tua.
Kemerdekaan mempunyai arti tersendiri baik secara fisik maupun spirituil. Pada 1500 tahun yang lalu Nabi SAW pernah mengajarkan kepada seorang sahabat, do'a yang intinya agar kita dapat menjadi orang yang "merdeka" yaitu :
"Allamumma inna na'uzubika minal hammi wal hazn
wa'nauzubika minal ajzi wal kasal
wa'nauzubika minal buhli wal jubni
wa'nauzubika min gholabatiddaini wa qohrirrijaal"
Artinya :
Ya Allah, kami berlindung kepadamu dari rasa gundah dan sedih, kami berlindung dari sikap lemah dan malas, kami berlindung dari sikap kikir dan pengecut. kami berlindung dari hutang dan tekanan orang-orang yang jahat.
Pada hari kemerdekaan ini kita perlu introspeksi diri kita, sudah sejauh mana kita telah merasa merdeka, apakah kita sudah terbebas dari 8 (Delapan) hal yang kita oleh Nabi agar dapat dihindari jauh2 :
Apakah kita sudah terbebas dari rasa "susah " dan "sedih"
Apakah kita sudah terbebas dari rasa "Lemah" dan "malas"
Apakah kita sudah terbebas dari rasa "Kikir" dan "pengecut"
Apaka kita sudah terbebas dari "hutang" dan "tekanan orang jahat"????
Selamat ulang tahun Republik Indonesia.
Dirgahayu....
16 Agustus 2009
Keharmonisan
Anda boleh saja meragukan kebenaran penelitian diatas. Namun mari kita buktikan, ketika kita mencintai seseorang maka tampaklah kesempurnaannya, dia begitu anggun, cantik, baik hati, enak diajak ngobrol. Begitu menikah, ketidaksempurnaan terlihat didepan mata, menyebalkan, cerewet dan pelitnya minta ampun. Lantas bagaimana membuat semuanya terlihat indah?
Kuncinya adalah memahami kesempurnaan pasangan hidup kita terletak kepada ketidaksempurnaannya. Seperti pasangan pengantin baru yang sedang menikmati kebersamaannya mereka mendengarkan suara, kuek..kuek...
'Dengar suara itu pasti suara ayam,' kata istri.
'Bukan, itu suara bebek sayang..'jawab suaminya.
'Nggak, aku yakin itu suara ayam,' kata istrinya dengan sewot.
Suaminya dengan perkasanya menjelaskan bahwa suara ayam itu kukuruyuk...sedangkan suara bebek itu kuek..kuek.
Tak lama kemudian terdengar suara, kuek..kuek..! 'Tuh kan suara bebek,' kata suaminya. 'Bukan, itu suara ayam.' kata istrinya dengan menghentakkan kakinya dan wajahnya yang cemberut.
'Kamu ini..jelas-jelas suara bebek dibilang ayam,' suara suaminya terdengar tinggi menahan amarah. Istrinya dengan isak tangis mengatakan, tapi itu kan suara ayam..!'
Sang suami menyadari air mata istrinya yang mengalir sebuah kesalahan dirinya. Dengan ucapan yang lembut suaminya mengatakan, 'Maafkan aku sayang, memang benar itu suara ayam.' Istrinya memeluk dengan mesra suaminya dan terdengar suara 'kuek..kuek' mengiringi perjalanan cinta mereka menikmati indahnya mahligai pernikahannya.
Pesan cerita diatas, siapa sih yang peduli dengan ayam atau bebek? Yang paling penting menjaga keharmonisan didalam rumah tangga. Berapa banyak keluarga yang gagal gara-gara 'ayam atau bebek? Pernikahan jauh lebih penting daripada mencari siapa yang benar dan siapa yang salah. Terkadang kita merasa yakin diri kita benar namun dikemudian hari terbukti bahwa kita yang salah.
Copy paste dari :agussyafii.blogspot.com
13 Agustus 2009
Renungan Indah
.......
Seringkali aku berkata,
Ketika semua orang memuji milikku
Bahwa sesungguhnya ini hanyalah titipan
Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya
Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya
Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya
Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya
Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya: mengapa Dia menitipkan padaku ???
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ???
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu ???
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku ?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali
oleh-Nya ?
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah
Kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka
Kusebut itu sebagai panggilan apa saja untuk melukiskan kalau itu adalah
derita
Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku
Aku ingin lebih banyak harta, ingin lebih banyak mobil, lebih banyak
popularitas,
dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan, seolah semua "derita" adalah hukum
bagiku
Seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika:
aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan nikmat
dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih
Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku", dan menolak keputusan-Nya yang tak
sesuai keinginanku
Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanya untuk beribadah.
"Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja".....
11 Agustus 2009
Jumat Session
06 Agustus 2009
Hati2 jangan terlalu mengkonsumsi Mie Instant
Ada seorang pramugari SIA (Singapore Air) yang setelah berhenti dan kemudian menjadi seorang ibu rumah tangga, tidak memasak tetapi hampir selalu mengkonsumsi Mie Instan setiap kali dia makan. Kemudian akhirnya menderita kanker dan meninggal.
Jika kita perhatikan Mi China yang berwarna kuning yang biasa ditemukan di pasar, dari hasil pengamatan, mi yang belum dimasak tersebut akan terlihat seperti berminyak. Lapisan minyak ini akan menghindari lengketnya mi tersebut satu dengan lainnya. Mi Wonton yang masih mentah biasanya ditaburkan tepung agar terhindar dari lengket. Ketika tukang masak akan memasak mi, dia memasaknya pertama-tama dalam air panas, kemudian dibilas/ditiriskan dengan air dingin sebelum dimasak dengan air panas lagi. Memasak dan meniriskan dengan cara ini akan dapat menghindari lengketnya mi tersebut satu sama lainnya. Tukang masak memberikan minyak dan saos pada mi tersebut agar tidak menjadi lengket ketika akan dikonsumsi secara kering (tanpa kuah).
Aturan masak dalam membuat Spaghetti (Mi dari Italia), akan dibutuhkan minyak dan mentega yang ditambahkan terlebih dahulu pada air rebusan Spaghetti untuk menghindari lengketnya pasta tersebut.
Ada kisah yang mengerikan :
* Ada orang yang sekarang usianya sekitar 48 tahunan tapi sudah 4 tahun terakhir ini kemana-mana membawa alat, maaf, sebagai pengganti anusnya, karena usus bawah sampai dengan anus telah dipotong sebab sudah tidak bisa dipakai lagi pasalnya waktu mahasiswa dengan alasan ekonomi mengkonsumsi mie instant secara berlebihan sehingga bagian usus yang dipotong tersebut adalah tempat mengendapnya bahan pengawet yang selalu ada di setiap mie instant mungkin sejenis borax pengawet untuk mayat (data menunjukan bahwa import borax dan sejenisnya sangat besar ke Indonesia) dan walhasil menimbulkan pembusukan ditempat tersebut, semoga semua pihak berhati hati dalam mengkonsumsi makanan seperti bakso, sosis, mie dll
* Ada lagi, orang yang pernah kena kanker getah bening (8 kelenjar getah bening kena), dan berobat selama hampir 1 tahun di Singapore menghabiskan lebih dari 1 Milyar pada tahun 1996 sampai 1997 (untung ditanggung kantor), akibat dia mengkonsumsi indomie plus korned selama 4 tahun terus menerus setiap hari(dengan alasan karena istrinya sibuk kerja). Menurut dokter yg mengobati nya, penyebab utamanya adalah pengawet yg ada di indomie dan korned tsb.
Bagi para pengemar mie instan, ternyata di dalam mie tersebut terkandung lilin yang berfungsi untuk melapisi mie instant (mungkin itu juga yah yang menyebabkan mie tidak lengket satu dengan yang lainnya). Pernah rekan saya bereksperimen dengan cara menyimpan kuah hasil olahan mie instan selama 3 hari, dan ternyata memang terbukti ditemukan zat seperti lilin. (dakta)
Sumber :http://swaramuslim.net/posting/more.php?id=6151_0_19_0_M
01 Agustus 2009
Renunganku
Tetapi untuk menjaga keselamatan dari Azab nanti diakherat, jarang2 manusia mencatat dan menempelkan pantangan dan larangan sang pencipta....
Mumpung masih dibulan Sya'ban...menjelang bulan Ramadhan, marilah kita mulai persiapkan diri untuk memperbanyak ibadah...
12 Juli 2009
Jika KITA yang jadi BOSS dan Orang Lain jadi Staff
mungkin budaya inilah yang sering terjadi disekitar kita...
Bila boss tetap pada pendapatnya, itu berarti beliau konsisten
Bila staff tetap pada pendapatnya, itu berarti dia keras kepala !
Bila boss berubah-ubah pendapat, itu berarti beliau fleksibel.
Bila staff berubah-ubah pendapat, itu berarti dia plin-plan !
Bila boss bekerja lambat, itu berarti beliau teliti.
Bila staff bekerja lambat, itu berarti dia tidak perform !
Bila boss bekerja cepat, itu berarti beliau smart.
Bila staff bekerja cepat, itu berarti dia terburu-buru !
Bila boss lambat memutuskan, itu berarti beliau hati-hati .
Bila staff lambat memutuskan, itu berarti dia telmi !
Bila boss mengambil keputusan cepat,
itu berarti beliau berani mengambil keputusan.
Bila staff mengambil keputusan cepat, itu berarti dia gegabah !
Bila boss terlalu berani mengambil resiko, itu berarti beliau risk taking.
Bila staff terlalu berani mengambil resiko, itu berarti dia sembrono!
Bila boss tidak berani mengambil resiko, itu berarti beliau prudent.
Bila staff tidak berani mengambil resiko, itu berarti dia tidak berjiwa
bisnis !
Bila boss mem-by pass prosedur, itu berarti beliau proaktif-innovatif.
Bila staff mem-by pass prosedur, itu berarti dia melanggar aturan !
Bila boss curiga terhadap mitra bisnis, itu berarti beliau waspada.
Bila staff curiga terhadap mitra bisnis, itu berarti dia negative
thinking !
Bila boss menyatakan sulit, itu berarti beliau prediktif-antisipat if.
Bila staff menyatakan sulit, itu berarti dia pesimistik !
Bila boss menyatakan mudah, itu berarti beliau optimis.
Bila staff menyatakan mudah, itu berarti dia meremehkan masalah !
Bila boss sering keluar kantor, itu berarti beliau rajin ke customer.
Bila staff sering keluar kantor, itu berarti dia sering kelayapan !
Bila boss sering entertainment, itu berarti beliau rajin me-lobby customer.
Bila staff sering entertainment, itu berarti dia menghamburkan anggaran
!
Bila boss sering tidak masuk, itu berarti beliau kecapaian karena kerja
keras.
Bila staff sering tidak masuk, itu berarti dia pemalas !
Bila boss minta fasilitas mewah, itu berarti beliau menjaga citra
perusahaan.
Bila staff minta fasilitas mewah, itu berarti dia banyak menuntut !
............ dan masih banyak lagi.
Bila boss membuat tulisan seperti ini, itu berarti beliau humoris.
Bila staf membuat tulisan seperti ini, itu berarti dia :
frustasi
iri terhadap karir orang lain
negative thinking
barisan sakit hati
provokasi
tidak tahan banting
berpolitik di kantor
tidak produktif
tidak sesuai dengan budaya perusahaan
...........dan masih banyak lagi..
21 Juni 2009
Kisah Orang Tua Bijak
Meskipun ia miskin, semua orang cemburu kepadanya
karena ia memiliki kuda putih cantik. Bahkan raja
menginginkan hartanya itu. Kuda seperti itu belum
pernah dilihat orang, begitu gagah, anggun dan kuat.
Orang-orang menawarkan harga amat tinggi untuk kuda
jantan itu, tetapi orang tua itu selalu menolak :
"Kuda ini bukan kuda bagi saya", katanya : "Ia adalah
seperti seseorang. Bagaimana kita dapat menjual
seseorang. Ia adalah sahabat bukan milik. Bagaimana
kita dapat menjual seorang sahabat ?" Orang itu miskin
dan godaan besar. Tetapi ia tidak menjual kuda itu.
Suatu pagi ia menemukan bahwa kuda itu tidak ada di
kandangnya. Seluruh desa datang menemuinya. "Orang tua
bodoh", mereka mengejek dia : "Sudah kami katakan
bahwa seseorang akan mencuri kudamu. Kami peringatkan
bahwa kamu akan di rampok. Anda begitu miskin... Mana
mungkin anda dapat melindungi binatang yang begitu
berharga ? Sebaiknya anda menjualnya. Anda boleh
minta harga apa saja. Harga setinggi apapun akan
dibayar juga. Sekarang kuda itu hilang dan anda
dikutuk oleh kemalangan".
Orang tua itu menjawab : "Jangan bicara terlalu cepat.
Katakan saja bahwa kuda itu tidak berada di
kandangnya. Itu saja yang kita tahu; selebihnya adalah
penilaian. Apakah saya di kutuk atau tidak, bagaimana
Anda dapat ketahui itu ? Bagaimana Anda dapat
menghakimi ?". Orang-orang desa itu protes : "Jangan
menggambarkan kami sebagai orang bodoh! Mungkin kami
bukan ahli filsafat, tetapi filsafat hebat tidak di
perlukan. Fakta sederhana bahwa kudamu hilang adalah
kutukan".
Orang tua itu berbicara lagi : "Yang saya tahu
hanyalah bahwa kandang itu kosong dan kuda itu pergi.
Selebihnya saya tidak tahu. Apakah itu kutukan atau
berkat, saya tidak dapat katakan.Yang dapat kita lihat
hanyalah sepotong saja. Siapa tahu apa yang akan
terjadi nanti ?"
Orang-orang desa tertawa. Menurut mereka orang itu
gila. Mereka memang selalu menganggap dia orang tolol;
kalau tidak, ia akan menjual kuda itu dan hidup dari
uang yang diterimanya. Sebaliknya, ia seorang tukang
potong kayu miskin, orang tua yang memotong kayu bakar
dan menariknya keluar hutan lalu menjualnya. Uang yang
ia terima hanya cukup untuk membeli makanan, tidak
lebih. Hidupnya sengsara sekali. Sekarang ia sudah
membuktikan bahwa ia betul-betul tolol.
Sesudah lima belas hari, kuda itu kembali. Ia tidak di
curi, ia lari ke dalam hutan. Ia tidak hanya kembali,
ia juga membawa sekitar selusin kuda liar bersamanya.
Sekali lagi penduduk desa berkumpul sekeliling tukang
potong kayu itu dan mengatakan : "Orang tua, kamu
benar dan kami salah. Yang kami anggap kutukan
sebenarnya berkat. Maafkan kami".
Jawab orang itu : "Sekali lagi kalian bertindak
gegabah. Katakan saja bahwa kuda itu sudah balik.
Katakan saja bahwa selusin kuda balik bersama dia,
tetapi jangan menilai. Bagaimana kalian tahu bahwa ini
adalah berkat ? Anda hanya melihat sepotong saja.
Kecuali kalau kalian sudah mengetahui seluruh cerita,
bagaimana anda dapat menilai ? Kalian hanya membaca
satu halaman dari sebuah buku. Dapatkah kalian menilai
seluruh buku ? Kalian hanya membaca satu kata dari
sebuah ungkapan. Apakah kalian dapat mengerti seluruh
ungkapan ? Hidup ini begitu luas, namun Anda menilai
seluruh hidup berdasar! kan satu halaman atau satu
kata.Yang anda tahu hanyalah sepotong! Jangan katakan
itu adalah berkat. Tidak ada yang tahu. Saya sudah
puas dengan apa yang saya tahu. Saya tidak terganggu
karena apa yang saya tidak tahu".
"Barangkali orang tua itu benar," mereka berkata satu
kepada yang lain. Jadi mereka tidak banyak
berkata-kata. Tetapi di dalam hati mereka tahu ia
salah. Mereka tahu itu adalah berkat. Dua belas kuda
liar pulang bersama satu kuda. Dengan kerja sedikit,
binatang itu dapat dijinakkan dan dilatih, kemudian
dijual untuk banyak uang.
Orang tua itu mempunyai seorang anak laki-laki. Anak
muda itu mulai menjinakkan kuda-kuda liar itu. Setelah
beberapa hari, ia terjatuh dari salah satu kuda dan
kedua kakinya patah. Sekali lagi orang desa berkumpul
sekitar orang tua itu dan menilai. "Kamu benar", kata
mereka : "Kamu sudah buktikan bahwa kamu benar.
Selusin kuda itu bukan berkat. Mereka adalah kutukan.
Satu-satunya puteramu patah kedua kakinya dan sekarang
dalam usia tuamu kamu tidak ada siapa-siapa untuk
membantumu... Sekarang kamu lebih miskin lagi. Orang
tua itu berbicara lagi : "Ya, kalian kesetanan dengan
pikiran untuk menilai, menghakimi. Jangan keterlaluan.
Katakan saja bahwa anak saya patah kaki. Siapa tahu
itu berkat atau kutukan ? Tidak ada yang tahu. Kita
hanya mempunyai sepotong cerita. Hidup ini datang
sepotong-sepotong".Maka terjadilah dua minggu kemudian
negeri itu berperang dengan negeri tetangga. Semua
anak muda di desa diminta untuk menjadi tentara. Hanya
anak si orang tua tidak diminta karena ia
terluka. Sekali lagi orang berkumpul sekitar orang tua
itu sambil menangis dan berteriak karena anak-anak
mereka sudah dipanggil untuk bertempur. Sedikit sekali
kemungkinan mereka akan kembali. Musuh sangat kuat dan
perang itu akan dimenangkan musuh. Mereka tidak akan
melihat anak-anak mereka kembali. "Kamu benar, orang
tua", mereka menangis : "Tuhan tahu, kamu benar. Ini
buktinya. Kecelakaan anakmu
merupakan berkat. Kakinya patah, tetapi paling tidak
ia ada bersamamu. Anak-anak kami pergi untuk
selama-lamanya".
Orang tua itu berbicara lagi : "Tidak mungkin untuk
berbicara dengan kalian. Kalian selalu menarik
kesimpulan. Tidak ada yang tahu. Katakan hanya ini :
anak-anak kalian harus pergi berperang, dan anak saya
tidak. Tidak ada yang tahu apakah itu berkat atau
kutukan. Tidak ada yang cukup bijaksana untuk
mengetahui. Hanya Allah yang tahu".
Moral cerita :
Kita hanya tahu sepotong dari seluruh kejadian.
Kecelakaan-kecelakaan dan kengerian
hidup ini hanya merupakan satu halaman dari buku
besar. Kita jangan terlalu cepat menarik kesimpulan.
Kita harus simpan dulu penilaian kita dari badai-badai
kehidupan sampai kita ketahui seluruh cerita.
Sunber : http://cerita-bijak-motivasi.blogspot.com
11 April 2009
Qadha' dan Qodar
Rasanya sudah bermacam obat yang diminum, dari Dokter Spesialis dibangko sampai dengan Dokter dirumah sakit Asia Medika di Jambi.
Berdasarkan diagnosa tidak ada masalah dengan paru dll, hanya diberi antibiotik dan pereda batuk saja, sudah habis obatnya sembuhpun belum, memang ada perbaikan batuknya tidak lagi begitu terus-menerus, kalau pada awal2 minggu pertama sampai suarapun hilang.
Maghrib tadi sudah bisa mengimami shalat berjamaah dimasjid, walaupun dengan suara dan ayat yang pendek saja.
Mungkin penyakit ini merupakan jalan Allah untuk menunjukkan kepada mahluknya akan nilai nikmat kesehatan, sehingga merupakan jalan bagi makhluknya untuk dapat bersyukur akan nikmatnya sehat.
Yang pasti penyakit ini adalah takdir yang telah ditetapkan manusia walaupun telah berusaha jika takdir menentukan lain, maka tidak ada jalan lain harus sabar dan pasrah....
F/S:
Maka setiap bencana atau penyakit akan menjadi kurnia, setiap ujian menjadi anugerah, dan setiap peristiwa menjadi penghargaan dan pahala.
"Barangsiapa yang oleh Allah dikehendaki menjadi baik maka ia akan diuji oleh-Nya" (Al-hadist).
Karena itu, jangan pernah merasa gunda dan bersedih dikarenakan suatu penyakit, kematian yang semakin dekat, kerugian harta, atau rumah terbakar. Betapapun, sesungguhnya Sang Maha pencipta telah menentukan segala sesuatunya dan takdir telah bicara. Usaha dan upaya dapat sedemikian rupa, tetapi hak untuk menentukan tetap mutlak milik Allah.
Pahala telah tercapai, dan dosa telah terhapus. Maka berbahagialah orang2 yang tertimpa musibah atas kesabaran dan kerelaan mereka terhadap yang Maha Mengambil,Maha Pemberi, Maha Mengekang lagi Maha Lapang.
29 Maret 2009
Buku : Melacak Ideologi Ahmadiyah

Hari ini saya mengantar istri saya belanja ke Melati Mini market di Bangko, iseng-iseng kebagian buku, dipojokan ada buku yang berjudul :
Melacak Ideologi Ahmadiyah, karangan : Dr. Ihsan Ilahi Zhohir.
Diterbitkan oleh : Wacana Ilmiah Press (Solo).
Buku ini adalah terjemahan dari buku aslinya yang berjudul : Al-Qodiyaniyyah:Dirosat wa tahlil, penerbit DArul Imam Al-Mujaddid, Kairo.
Buku ini menerangkan dengan Gamblang mengenai timbulnya Ajaran Ahmadiyah, sejarah hidup pendirinya, kholifah-kholifah penggantinya serta tokoh-tokohnya dan lengkap dengan referensi (hampir 150 Referensi).
Dengan membaca buku ini makin jelas ajaran Ahmadiyah adalah ajaran yang disokong oleh penjajah (Ingris), dan pada saat ini makin jelas juga kenapa bangsa asing dan Non muslim dan sebagian besar umat islam yang disponsori oleh asing (JIL dan antek2nya), sangat menentang pembubaran Ahmadiyah di Indonesia.
13 Februari 2009
Wakil Rakyat
Pernah, sahabat Abu Dzar Ra, berkata, “Wahai Rasulullah, mengapa paduka tidak mengangkatku sebagai pejabat?” Mendengar itu Rasulullah menepuk punggungnya seraya bersabda, “Wahai Abu Dzar, sesungguhnya engkau orang yang lemah, padahal sesungguhnya jabatan itu adalah amanah, yang pada hari kiamat nanti akan memunculkan cela dan penyesalan, kecuali bagi orang yang dapat melak¬sanakan hak amanat itu dan kewajibannya sebagai pejabat, sebagaimana seharusnya.” (HR. Muslim dan Abu Daud).
Petunjuk Rasulullah tadi bukan hanya dikemukakan kepada Abu Dzar saja, tetapi juga kepada Abdurrahman bin Samurah, “Wahai Abdurrahman! Janganlah kamu meminta pangkat kepemimpinan. Apabila kamu sampai diberi, maka hal itu akan menjadi suatu beban yang berat bagi dirimu. Lain halnya kalau kamu diberi tanpa meminta, maka hal itu tidak menjadi masalah bagimu”. Bahkan kepada Abu Musa dan dua orang keponakannya, Rasulullah kembali menegaskan, “Demi Allah, aku tidak akan memberikan pekerjaan tersebut ke¬pada seorang yang memintanya, apalagi kepada seseorang yang amat loba kepadanya.” (HR. Muslim).
F/s :
Dalam bulan-bulan ini kita seringkali menerima pesan baik SMS, maupun langsung dari para caleg maupun simpatisannya untuk meminta dukungan agar pemilu nanti namanya minta dicontreng. Apalagi dengan keputusan dengan suara terbanyak, masing2 caleg dengan gaya bermacam-macam "mengiklan" dirinya, bahwa dirinya adalah "paling layak" untuk dipilih, jangankan anggota partai yang lain, anggota partainya sendiripun tak usah dipilih selain nama dirinya. Karena pentingnya mencontreng nomor urutnya, maka nomor dan nama temannya separtaipun dihapus...sehingga seolah-olah dari partainya hanya dirinyalah yang patut dipilih...
30 Januari 2009
Jalan-jalan ke Bengkulu
Jalan masih sepi, jam 10 sudah memasuki Musi Rawas, saking lempangnya jalan, sampai lupa beli makanan di Sarolangun, tapi gak apa2 nanti mampir beli di Linggau. Disepanjang jalan memasuki rupit banyak pedagang yang menjajakan duku dan duren.
Jam 11 masuk kota Linggau, karena sudah beli duku dijalan, rencana beli makanan dilinggau gak jadi kami terus saja ke arah Curup...
sebelum masuk Curup ngisi solar diPompa Bensin dan sekalian anak2 buang air kecil.
Berangkat dari Pompa Bensin, berbekal petunjuk dari petugas Pompa Bensin bahwa arah Pemandian Suban +/- 1 km, sudah lewat 1 km,,,terus...gak ketemu..gak ada plang petunjuk arah yang jelas..jadi udah sekalian terus ke Kota Curup.
Karena ada janjian dengan pak Taufik yang udah duluan, tapi dihubungi via HP signal gak ada..udah jalan aja terus...lewat kota Curup.
Jam 12 lebih perut udah keroncongan, udah deh sekalian cari tempat makan, dapat lokasi dipinggir jalan, makan...
Setelah makan karena Suban gak ketemu ubah deh rencana langsung ke Bengkulu aja,jadi dari Curup meneruskan perjalanan ke Kepahiang terus ke Bengkulu.
Di Bengkulu kebetulan Mertua saya yang asli Bengkulu, walaupun besar dan Pensiun di Lampung, masih ada keluarganya yang ada di Bengkulu, kami mencari rumah keluarga jam 15 sampe ke Tanjung Jaya, Tanjung Jaya sudah banyak yang berubah Istri saya sudah gak ingat lagi rumah Inga Ti, harus bertanya sampe 3 kali baru ketemu, sampe dirumah Inga Ti, Inga Ti memanggil sdr2 yang lain, ada Dodo Nie, Dodo Ar, Une Mun dan Etek E'en, semuanya lengkap.
Beberapa Photo :
Sampe dirumah Inga Ti, Cika sempoyongan mabuk..
Dipantai Tapak Paderi.
Melihat Ayek Belago
Pintu masuk Pemandian Air Panas
Pemandian Suban
Pose dulu ach..
Mampir beli Oleh2
21 Januari 2009
Uang Tips, Uang Khianat
Dibawah ini adalah kiriman dari anggota milis, menarik sekali isinya. Untuk kita yang bekerja diperkebunan peluang untuk hal ini sangat terbuka lebar, tetapi Alhamdulillah dengan nilai-nilai yang ditanamkan oleh Management (Our share Value) hal ini dapat ditangkal. Tetapi seringkali prilaku semacam ini dilingkungan "ma'af" pemerintahan, dan menganggap hal yang biasa. Sering jika ada kontraktor (ex Proyek Pemerintahan) biasanya seringkali menawarkan pengaturan proyek dengan adanya imbalan..
______________
Dari: "Cut Ipah"
Disusun oleh Muhammad Abduh Tuasikal, ST
Ada cerita: Seorang pekerja yang bekerja di sebuah tempat servis motor. Setiap bulan memang dia sudah mendapat gaji dari majikannya. Dan mungkin ada beberapa tunjangan lagi yang dia peroleh. Namun suatu saat menservis motor, pelanggan seperti biasa membayar biaya servis kepada majikannya. Kemudian pelanggan tadi menemui pekerja tadi dan memberinya uang tambahan (alias uang tips).
Demikian ceritanya. Apakah memang uang tambahan atau uang tips seperti ini boleh diambil? Apakah termasuk uang halal? Atau malah uang khianat?
Itulah yang akan kami bahas pada posting kali ini. Semoga Allah selalu memudahkan urusan hamba-Nya dalam kebaikan.
Meninjau dalam Kitab Induk Hadits
Awalnya marilah kita melihat dalam kitab induk hadits. Di dalam Shohih Bukhari yang sudah kita kenal, dibawakan bab 'Hadayal 'Ummal'. Begitu pula dalam Shohih Muslim, An Nawawi rahimahullah membawakan bab 'Tahrimu hadayal 'ummal (diharamkannya hadayal 'ummal)'. Hadaya berarti hadiah, bentuk plural dari kata hadiyah. Sedangkan 'Ummal berarti pekerja, bentuk plural (jamak) dari kata 'aamil.
Hadits Hadayal 'Ummal
Dalam bab tadi dibawakan hadits berikut dan ini adalah lafazh dari Bukhari yang sengaja kami ringkas. Perhatikanlah hadits tersebut.Dari Abu Humaid As Sa'idiy, beliau berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mempekerjakan seorang pria dari Bani Asad yang bernama Ibnul Utabiyyah untuk mengurus sedekah (maksudnya: zakat). Ketika laki-laki tadi datang dari mengurus zakat, dia lantas mengatakan,
هَذَا لَكُمْ وَهَذَا أُهْدِىَ لِى
"Ini bagian untuk kalian dan ini hadiah untukku."
Lalu setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berceramah di atas mimbar (Sufyan juga mengatakan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam naik mimbar), kemudian beliau shallallahu 'alaihi wa sallam memuji Allah lalu mengatakan,
مَا بَالُ الْعَامِلِ نَبْعَثُهُ ، فَيَأْتِى يَقُولُ هَذَا لَكَ وَهَذَا لِى . فَهَلاَّ جَلَسَ فِى بَيْتِ أَبِيهِ وَأُمِّهِ فَيَنْظُرُ أَيُهْدَى لَهُ أَمْ لاَ ، وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لاَ يَأْتِى بِشَىْءٍ إِلاَّ جَاءَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَحْمِلُهُ عَلَى رَقَبَتِهِ ، إِنْ كَانَ بَعِيرًا لَهُ رُغَاءٌ ، أَوْ بَقَرَةً لَهَا خُوَارٌ ، أَوْ شَاةً تَيْعَرُ » . ثُمَّ رَفَعَ يَدَيْهِ حَتَّى رَأَيْنَا عُفْرَتَىْ إِبْطَيْهِ « أَلاَ هَلْ بَلَّغْتُ » ثَلاَثًا .
"Mengapa ada pekerja yang kami utus, kemudian dia datang lalu mengatakan, "Ini bagian untukmu dan ini hadiah untukku"? Silakan dia duduk di rumah ayah atau ibunya. Lalu lihatlah, apakah dia akan dihadiahi atau tidak? Demi yang jiwaku berada di tangan-Nya. Tidaklah seseorang datang dengan sesuatu (maksudnya mengambil hadiah seperti pekerja tadi, pen) kecuali dia datang dengannya pada hari kiamat, lalu dia akan memikul hadiah tadi di lehernya. Jika yang dipikulnya adalah unta, maka akan keluar suara unta. Jika yang dipikulnya adalah sapi betina, maka akan keluar suara sapi. Jika yang dipikulnya adalah kambing, maka akan keluar suara kambing." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya sampai kami melihat warna debu di ketiak beliau. Lalu beliau mengatakan, "Bukankah aku telah sampaikan (Beliau menyebutnya sebanyak tiga kali)." (HR. Bukhari no. 7174)
Inilah teguran keras Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam terhadap orang tadi. Dia sebenarnya telah mendapatkan upah juga dari beliau shallallahu 'alaihi wa sallam. Namun, di samping itu dia mendapatkan upah lagi dari orang lain ketika dia memungut pajak yaitu ketika dia melakukan pekerjaannya. Inilah upah yang beliau shallallahu 'alaihi wa sallam tegur dan tidak suka. Bahkan setelah itu beliau menyebutkan keadaan pekerja semacam ini di hari kiamat.
Uang Tips adalah Uang Khianat
Ada hadits pula dari Abu Humaid As Sa'idiy. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,هَدَايَا الْعُمَّالِ غُلُولٌ
"Hadiah bagi pekerja adalah ghulul (khianat)." (HR. Ahmad. Sebagian ulama mengatakan bahwa sanad hadits ini dho'if semacam Ibnu Hajar di Fathul Bari. Namun, Syaikh Al Albani menshohihkan hadits ini sebagaimana disebutkan dalam Irwa'ul Gholil)
An Nawawi rahimahullah dalam Syarh Muslim (6/304) mengatakan,
"Dalam hadits ini (hadits Abu Humaid yang pertama tadi) terdapat penjelasan bahwa hadayal 'ummal (hadiah untuk pekerja) adalah haram dan ghulul (khianat). Karena uang seperti ini termasuk pengkhianatan dalam pekerjaan dan amanah. Oleh karena itu, dalam hadits di atas disebutkan mengenai hukuman yaitu pekerja seperti ini akan memikul hadiah yang dia peroleh pada hari kiamat nanti, sebagaimana hal ini juga disebutkan pada masalah orang yang berkhianat.
Dan beliau shallallahu 'alaihi wa sallam sendiri telah menjelaskan dalam hadits tadi mengenai sebab diharamkannya hadiah seperti ini, yaitu karena hadiah ini sebenarnya masih karena sebab pekerjaan, berbeda halnya dengan hadiah tadi bagi selain pekerja (atau hadiah karena bukan sebab pekerjaannya, pen). Hadiah yang kedua ini adalah hadiah yang dianjurkan (mustahab). Dalam pembahasan yang lalu telah disebutkan mengenai hukum pekerja yang diberi semacam ini dengan disebut hadiah. Pekerja tersebut harus mengembalikan hadiah tadi kepada orang yang memberi. Jika tidak mungkin, maka diserahkan ke Baitul Mal (kas negara)."
Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin rahimahullah juga menjelaskan hal ini dalam fatwanya. Beliau mengatakan,
"Hadiah bagi pekerja termasuk ghulul (pengkhianatan) yaitu jika seseorang sebagai pegawai pemerintahan, dia diberi hadiah oleh seseorang yang mempunyai kaitan dengan muamalahnya. Hadiah semacam ini termasuk pengkhianatan (ghulul). Hadiah seperti ini tidak boleh diambil sedikitpun walaupun dia menganggapnya baik."
Lalu beliau mengatakan lagi,
"Tidak boleh bagi seorang pegawai di wilayah pemerintahan menerima hadiah berkaitan dengan pekerjaannya. Seandainya kita membolehkan hal ini, maka akan terbukalah pintu riswah (suap/sogok). Uang sogok seperti ini amatlah berbahaya dan termasuk dosa besar (karena ada hukuman yang disebutkan dalam hadits tadi, pen). Oleh karena itu, wajib bagi setiap pegawai jika dia diberi hadiah yang berkaitan dengan pekerjaannya, maka hendaklah dia mengembalikan hadiah tersebut. Hadiah semacam ini tidak boleh dia terima. Baik dinamakan hadiah, shodaqoh, dan zakat, tetap tidak boleh diterima. Lebih-lebih lagi jika dia adalah orang yang mampu, zakat tidak boleh bagi dirinya sebagaimana yang sudah kita ketahui bersama." (Majmu' Fatawa wa Rosa'il Ibni Utsaimin, 18/232)
*****
Inilah penjelasan para ulama mengenai uang tips. Betapa banyak perilaku semacam ini di tengah-tengah kita terutama –maaf- pada lingkungan pemerintahan. Misalnya, kita hendak membuat KTP, kartu kuning untuk cari kerja, pasti ada saja uang tips. Sebenarnya biaya untuk bayar KTP cuma Rp.5000,-. Namun, karena pegawai pemerintahan tadi berisyarat atau memang sudah kebiasaan seperti itu, akhirnya dia diberi uang Rp.5000,-, plus hadiah Rp.5000,-. Bukankah perilaku semacam ini sama dengan pekerja yang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebutkan?
Kita sebagai pegawai atau pekerja, hendaklah mengembalikan uang tersebut kepada orang yang memberikan hadiah tadi. Lihatlah saran dari dua ulama di atas.
Janganlah khawatir dengan masalah rizki. Mungkin ada yang mengatakan, "Sayang sekali uang tips tersebut ditolak."
Saudaraku, cukup nasehat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berikut sebagai wejangan bagimu.
إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئاً لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللَّهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ
"Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik bagimu." (HR. Ahmad. Syaikh Syu'aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shohih)
Semoga pembahasan kali ini bisa menjadi nasehat bagi setiap pekerja dan pegawai di setiap pekerjaannya. Semoga Allah memperbaiki kondisi kaum muslimin. Semoga kita selalu mendapatkan ilmu yang bermanfaat, membuahkan amal yang sholih dan semoga kita selalu diberkahi rizki yang thoyib.
Pangukan, Sleman, 24 Muharram 1430 H
Yang selalu mengharapkan ampunan dan rahmat Rabbnya
Muhammad Abduh Tuasikal, ST
11 Januari 2009
Jambi via pauh
Ini ada beberapa hasil jepretannya:
Hal ini sudah berulangkali dilakukan tetapi berbeda orangnya tetapi tuntutannya sama, memang masalah tanah dijambi sangat unik, dimana tanah yang sudah dijual oleh orang tuanya, nantinya anaknya,cucu,menantu,keponakan dll akan meminta penggantian lagi dari pembeli. Hal ini banyak sekali terjadi, termasuk pada sopir saya yang membeli tanah dari penduduk asli, harus berulang-ulang menghadapi urusan dengan ahli waris, yang merasa mempunyai hubungan dengan tanah tersebut.
Photo 2 : seorang oknum Dishub/DLLAJ sedang menerima uang ribuan dari Sopir, hal ini yang memperburuk kondisi jalan dari Sarolangun-Jambi (via Pauh), dimana mobil2 ukuran super besar (truck batubara dan Kayu) melintas jalan tersebut, dan pihak yang berwenang membiarkan saja, dengan imbalan uang ribuan
Photo 3 : Jalan yang ditanam dengan pohon pisang, maklum jalannya seperti kubangan kerbau, ini akibat ulah pejabat yang korup......
08 Januari 2009
SMS Ajakan membaca Surat Al-Fath
"Imam Masjid Istiqlal (Prof Dr. KH Ali Musthfa Ya'qub)
mndpt pesan dr rekannya yg tinggal di palestina agar
umat muslim sedunia nanti malam mmbaca surat Al-
Fath(Kemenangan), surat ke 48, 29 Ayat.mhn
disebarkan.jazakallah".
Pengirim: Xxxardi
Ajakannya bagus..tapi benar gak. ya..iseng-iseng karena habis Isyak Acara Teve dak ado yang bagus, coba-coba buka internet syukur-syukur sinyalnya bagus. jadi agak lancar juga browsingnya.
Ini mendapat link: Nasihat dan Himbauan Seputar Ajakan membaca Surat Al-Fath dari Situs Ahlussunnah. Yang intinya umat Muslim jangan gampang ikut-ikutan menyambut ajakan kecuali setelah dicocokkan dengan Al-Qur'an Hadist.
Menurut situs tersebut adapun ajakan seperti yang terdapat pada pesan singkat di atas, adalah ajakan yang tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan termasuk perkara yang muhdats (baru) di dalam agama. Tidak pernah dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan tidak pernah diamalkan oleh para shahabatnya atau para tabi’in dan tabi’ut tabi’in.
01 Januari 2009
Mahasiswa Palembang Segel KFC dan McDonalds
Di hari pertama tahun 2009 ini, ribuan Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Raden Patah Kota Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (1/1) berunjukrasa di jalan-jalan protokol kota. Dalam aksi mengutuk serangan
Pantauan Kompas , mahasiswa mulai berkumpul dari Kampus IAIN Raden Patah sekitar pukul 09.00.
Sesampainya di depan restoran KFC, mahasiswa mulai memasuki halaman. Mereka kemudian membentangkan spanduk dan memasang tali dan mengaitkannya di depan pintu restoran. Hal yang sama dilakukan mahasiswa ketika mereka sampai di restoran McDonalds. "Sebagai bentuk keprihatinan terhadap serangan
Unjuk rasa berlangsung tertib karena dijaga ketat puluhan personel polisi dari jajaran Poltabes Palembang. Setelah dari kedua restoran itu,
F/s : Sudah banyak sekali korban keganasan yang dilakukan oleh Yahudi/Israel lakanatullah..tetapi khusus umat muslimin perlu introspeksi diri, karena jangan-jangan benar sinyalemen yang disampaikan oleh Dr.Raghib As-Sirjani dalam buku "Misteri Shalat Subuh" pada halaman 142 : "Salah seorang penguasa Yahudi, menyatakan bahwa mereka tidak takut dengan orang Islam kecuali pada satu hal. Ialah bila jumlah jamaah shalat Subuh mencapai jumlah jamaah shalat Jumat".